Dengan tema menguatkan konsolidasi dan meningkatkan kapasitas institusional berbasis pendidikan paripurna menuju visi 2030, acara secara resmi dibuka oleh Bupati Soppeng, H. Andi Kaswadi Razak, SE.  

Dalam sambutannya H. Kaswadi yang akrab dipanggil Pung Dulli mengapresiasi penyampaian Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Sulawesi Selatan, Ustadz Ervan Arsyad, Lc. MA tentang tidak bolehnya melupakan sejarah. “Dari sisi budaya memang sangat tepat jika kita tidak boleh melupakan sejarah budaya. Kita harus bangga mempunyai nenek moyang yang mewariskan segala kebaikannya yang sangat  berhubungan erat dengan apa yang kita perjuangkan saat ini,” kata Pung Dulli. 

 Pung Dulli juga merasakan program Wahdah Soppeng yang bisa menyentuh masyarakat dan bisa bersinergi dengan pemda. “Alhamdulillah, saya melihat wahdah Islamiyah sangat terbuka dalam hal apapun, hal ini perlu dipertahankan. Oleh karena itu, siapapun nantinya yang akan menjadi pemimpin selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program yang dapat  membantu masyarakat dan pemerintah daerah. Walaupun ada beberapa sudut pandang yang berbeda, tapi pada hakikatnya tujuan kita sama, begitupun dengan kelompok-kelompok lainnya,” pungkas Pung Dulli. 

Ustaz Ervan, dalam sambutannya sebelumnya dihadapan Bupati Soppeng, berharap agar ada program yang bisa menyentuh generasi yang bisa diajarkan budaya Bugis yang tidak bertentangan dengan syariat agama. “Saya berharap, melalui Mukerda ini dapat merancang suatu kegiatan agar anak kita dapatkan kembali ke akar budayanya yang tentu tidak bertentangan dengan ajaran agama kita, serta juga perlu menghidupkan kembali budaya Bugis kepada anak-anak kita,” harap Ustaz Ervan.

Selain itu, Ustaz Ervan menyampaikan kesiapan Wahdah Islamiyah untuk selalu bersinergi dengan pemerintah. “Kita berada di negara yang majemuk, olehnya itu kami di wahdah Islamiyah selalu siap untuk bersinergi dengan pemerintah, Kami juga mempunyai website, media sosial dan konten ceramah. Apa yang kami disampaikan di media sosial itu juga yang kami  sampaikan di tengah jamaah,” kata Ustaz Ervan.   

Wahdah Islamiyah merupakan bagian dari bangsa yang besar, kita tidak boleh berjalan sendiri kita perlu berjuang bersama-sama. Ini merupakan bakti kami bagi Indonesia, karena mencintai negeri dan tanah air adalah perintah agama kita.

Selain Bupati Soppeng, nampak juga hadir perwakilan anggota Forkopimda, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Soppeng, Kepala Badan Kesbangpol Kab. Soppeng di kursi undangan. Mereka disuguhkan penampilan  nasyid dari siswa SDIT Ar-Raihan Wahdah Islamiyah Soppeng. 

Ketua DPD Wahdah Islamiyah Soppeng, Ustaz Ahsan Laode, ST., M. Eng menyampaikan visi Wahdah Islamiyah dalam Sambutannya. “Wahdah  islamiyah secara umum memiliki visi 2030. Semua tingkat lembaga dari pusat, wilayah, daerah dan cabang berusaha untuk mencapai visi tersebut. Ini tertuang dalam renstra Wahdah Islamiyah yang kemudian diurai dengan indikator-indikator yang akan kita capai,” kata Ustaz Ahsan. 

Selain tamu undangan, musyawarah kali ini dihadiri oleh seluruh pengurus DPD Wahdah Islamiyah Soppeng dan seluruh perwakilan pengurus DPC dari kecamatan yang berjumlah kurang lebih 45 orang peserta.

Beberapa rangkaian kegiatan yang mendahului Mukerda ini,  workshop penyusunan anggaran dan rencana kerja penyusunan rencana kerja anggaran untuk persiapan pengurus menyusun program kerjanya nanti. Selain itu telah dilaksanakan juga Mukerda Cup yang melombakan dua pertandingan olahraga yaitu futsal dan tenis meja yang berbasis kelompok kajian.

Acara pembukaan ditutup dengan penyerahan hadiah oleh Bupati Soppeng didampingi oleh Ketua DPD Wahdah Islamiyah Kab. soppeng kepada para pemenang Mukerda Cup Wahdah Soppeng. Pengurus DPD Wahdah Islamiyah Soppeng kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemierintah Kab. Soppeng dengan menyerahkan cinderamata yang diberikan langsung Detua DPD Wahdah Islamiyah Soppeng kepada Bupati Soppeng dan Ketua DPRD Kab. Soppeng. []